Loncat ke daftar isi utama

Limescale, masalah yang terus-menerus terjadi di banyak industri, memiliki pengaruh besar pada konsumsi energi. Nyatanya, Carbon Trust melaporkan bahwa lapisan kerak kapur setebal 1 mm saja dapat menyebabkan lonjakan 7% input energi ke boiler untuk memenuhi permintaan panas yang identik (CTV008). British Water juga memperingatkan bahwa elemen pemanas yang dilapisi kerak setebal 1.6 mm dapat mengurangi efisiensi hingga 12%, dan akumulasi 3 mm dapat menyebabkan penurunan efisiensi hingga 25% (British Water). Jelas dari angka-angka ini bahwa tantangan untuk mencegah dan mengelola akumulasi kerak dalam peralatan industri sangatlah penting.

Banyak industri menghadapi dampak penumpukan kerak, terutama yang sangat bergantung pada air untuk operasinya, termasuk manufaktur, produksi makanan dan minuman, dan perhotelan. Kerak membentuk endapan putih keras yang berkumpul di permukaan peralatan dan di dalam pipa saat air yang kaya mineral seperti kalsium dan magnesium memanas atau menguap. Akumulasi bertahap ini dapat berdampak buruk pada fungsionalitas peralatan dan meningkatkan konsumsi energi, akibatnya menggelembungkan tagihan energi dan menggerogoti profitabilitas.

Konsekuensi kerak pada konsumsi energi sangat signifikan. Saat limescale menumpuk di dalam peralatan, ini menghambat efisiensi perpindahan panas dari penukar panas, boiler, dan sistem serupa lainnya. Ini memaksa mereka mengerahkan lebih banyak energi untuk mempertahankan tingkat kinerja yang sama. Sebuah studi yang dibagikan dalam Journal of Power Technologies mengungkapkan bahwa akumulasi limescale pada permukaan pemanas boiler dapat mengurangi kemanjurannya hingga 20%. Ini menyiratkan bahwa boiler memerlukan lebih banyak bahan bakar untuk menghasilkan uap dalam jumlah yang sama, yang menyebabkan peningkatan konsumsi energi dan biaya.

Penumpukan kerak kapur dapat meningkatkan konsumsi energi peralatan yang menggunakan air hingga 20%

Di luar boiler, limescale juga dapat mempengaruhi sistem pendingin, seperti AC dan peralatan pendingin. Penumpukan kerak pada kumparan evaporator dan kondensor merusak kemampuan perpindahan panasnya, memangkas efisiensi sistem, dan meningkatkan konsumsi energi. Penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Refrigeration menemukan bahwa penumpukan limescale pada koil evaporator sistem pendingin udara dapat meningkatkan konsumsi energi sebanyak 36%.

Kerak juga dapat menyebabkan pemanas air dan peralatan lain bekerja lebih keras untuk mempertahankan tingkat kinerja yang sama, sehingga menyebabkan peningkatan konsumsi energi dan tagihan energi yang lebih tinggi. Sebuah studi yang dilakukan oleh Departemen Energi AS menemukan bahwa penumpukan 1/8 inci limescale pada pemanas air dapat meningkatkan konsumsi energi hingga 30%.

Kesimpulannya, penumpukan kerak dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap konsumsi energi di rumah tangga, pengaturan komersial dan industri, yang mengarah ke tagihan energi yang lebih tinggi dan profitabilitas berkurang.

Untuk mencegah penumpukan kerak dan mengurangi konsumsi energi, hubungi kami untuk menemukan solusi yang tepat untuk kebutuhan Anda.

Referensi:
J. Kaniowski, "Pengaruh Deposit Skala pada Perpindahan Panas di Boiler," Journal of Power Technologies, vol. 94, tidak. 2, hlm. 103-109, 2014.
Y. Tao, Y. Liu, dan Y. Lin, "Konsumsi Energi dan Karakteristik Kinerja Sistem Pendingin Udara dengan Coil Fouling Berbeda," International Journal of Refrigeration, vol. 77, hlm. 302-310, 2017.
Departemen Energi AS, “Formasi Skala dan Korosi pada Pemanas Air,” 2006.
M. Herodotou et al., “Penggunaan Pengolahan Air untuk Meningkatkan Efisiensi Energi dalam Sistem Distilasi: Studi Kasus,”

Untuk mengetahui bagaimana pengolahan air dapat meningkatkan efisiensi energi di rumah atau bisnis Anda, menghubungi.

Tinggalkan Balasan